Melanjutkan pembahasan mengenai hydrate formation, penggunaan EG unit adalah salah satu mitigasi untuk pembentukan hydrate. EG unit adalah salah satu metoda untuk menyingkirkan kandungan air didalam gas (Dehydration Unit) dengan menggunakan Ethylene Glycol. Karena tidak semua teori dijelaskan ditulisan ini, refrensi yang dapat digunakan adalah GPSA pada section M20-Dehydration.
Chemical dehydration (solvent) yang sudah didesain oleh saya adalah Triethylene Glycol (TEG), Ethylene Glycol (EG) dan Methanol. Untuk perhitungan kali ini saya menggunakan TEG, karena lebih mudah dan umum jika digunakan:
1. Menentukan jumlah kandungan air dan gas kering pada aliran masuk
Dengan mengetahui pressure dan temperature operasi pada absorber maka didapatkan jumlah massa air tiap laju alir dari gas basah
2. Menentukan target keluaran kandungan air dan dew point gas keluaran
2. Menentukan target keluaran kandungan air dan dew point gas keluaran
Dewpoint gas keluaran vs absorber temperature akan didapatkan konsentrasi TEG yang dibutuhkan.
Water removal fraction didapat dengan cara menghitung jumlah air yang dibuang dibanding jumlah air yang masuk.
3. Menentukan sirkulasi TEG yang dibutuhkan
Dengan mengetahui water removal fraction, tentukan terlebih dahulu jumlah stage yang digunakan di absorber untuk menentukan circulation ratio dari TEG
4. Menentukan design Regenerator
Regenerator adalah tower yang dilengkapi dengan pemanas bertujuan untuk menghilangkan pengotor yang terlarut didalam TEG. Beberapa pengotor yang diperhatikan adalah H2S, CO2, BTX, HC dll.
5. Menetukan design akhir dari Dehydration Unit
Jika ditinjau dari step 1 hingga step 3, semua data diatas adalah teoritical dimana pengaruh pengotor (H2S, CO2, BTX HC dll) tidak dikonsider. Penggunaan software simulasi akan sangat membantu untuk menentukan pengaruh dari pengotor tsb.
No comments:
Post a Comment