Di pembahasan ini saya tidak akan membahas bagaimana cara mendesign dari Flare dari sudut pandang kapasitas yang harus diperlukan. Pembahasan ini saya lakukan setelah dilakukan uji coba menyalalakan FFG di Flare
Sebelum membahas lebih lanjut, saya deskripsikan terlebih dahulu bagian dari Flare Package. Flare Package terdiri dari Pilot, FFG, Flare Stack.
FFG (Flame Front Generator) adalah bagian tempat yang mencampur Air dan Fuel kemudian di percikkan api sehingga terbentuk pembakaran. Dari FFG, Api yang terbentuk akan dikirimkan ke bagian pilot di bagian atas dari Flare Stack. Yang perlu diperhatikan disini adalah berapa ratio Air dan Fuel yang diperlukan? Indikasi yang ada di bagian tersebut hanyalah Pressure indikator
Jika dicari di
Mbah Google, maka Air Fuel Ratio adalah kisaran berikut:
Api yang terbentuk tidak serta merta dapat langsung membuat flare menyala, ada satu bagian yang harus juga dikontrol pencampuran Air Fuel ratio. Bagian tersebut adalah Fuel line. Fuel line ini akan menjaga api dari FFG dapat terus nyala di bagian atas dari Flare Stack.
Jika bagian atas dari fuel line dilihat lebih detail maka akan didapatkan detail sebagai berikut.
Static Mixer ada di bagian atas dari fuel line. Tujuannya adalah mencampurkan Fuel dengan Air dengan perbandingan tertentu. Design orifice juga sangat kecil (1.4 mm, tergantung dari kebutuhan) agar terjadi jet velocity di keluaran oriface tersebut.
Jadi selain
design yang benar, juga sangat perlu
diperhatikan kebersihan pada saat instalasi. Partikel kecil dapat menyumbat lubang tersebut sehingga menyebakan aliran fuel terhenti.
Kritik dan saran dapat langsung comment...Terima kasih
No comments:
Post a Comment